Selasa, 11 September 2018

Jadilah Orang Kreatif

Resensi Buku

Jadilah Orang Kreatif




“ Agar menjadi tak terkalahkan, seseorang harus selalu menjadi berbeda” – Coco Chanel

Kreativitas adalah kata kunci yang tetap relevan baik dulu, hari ini, maupun di masa datang.  Kehadiran kreativitas selalu beriringan dengan kehadiran masalah. Semakin banyak masalah, maka semakin banyak pula kreativitas yang dihasilkan. Mencari ide kreatif di tengah dunia yang sibuk, super kompetitif, dan penuh tekanan apapun kondisinya, tidaklah mudah. Oleh karena itu, orang-orang kreatif selalu dinilai dengan harga yang mahal, baik dalam bentuk uang maupun jabatan mentereng.
   Buku ini membantu pembacanya untuk mempelajari berbagai cara menjadi orang kreatif yang dapat mengatasi masalah. Yaitu mengajak kita menggali kebijaksanaan dan ilmu kreativitas dari tiga karakter penting, yaitu: Para Penjelajah/Peneliti (The Explorer), Para Kesatria (The Warrior), dan Orang Suci (The Saint). Sepanjang bab memaparkan kisah-kisah inspiratif yang mewakili masing-masing karakter tersebut.
   The Explorer adalah orang yang suka mencari tahu hal-hal baru. Umumnya, seorang explorer, atau sang peneliti mengingatkan kita pada “Dora the explorer” atau Indianan Jones. Mereka menggunakan cara berpikirnya untuk menemukan rute atau solusi menuju tempat misterius. Sedangkan The Warrior biasanya adalah seorang ksatria dan pendekar, yang memiliki karakteristik “hati teguh” dan pantang menyerah dan harus dimilki setiap orang kreatif. The Saint merupakan wujud dari orang suci dan guru spiritual. Mereka menghindari konflik dan berusaha mencari solusi lewat sepinya pertapaan mereka.
   Cara berpikir kreatif kita sebenarnya memiliki karakter tertentu, karakter yang bisa mewakili dalam bentuk “meneliti, meneguhkan hati, dan berkontemplasi”. Namun sebenarnya, kita  memiliki sekaligus tiga karakter tersebut dalan diri kita, dan siap diaktifkan kapanpum kita mau sesuai dengan masalah yang kita hadapi.
   Bab pertama hingga bab paling akhir buku ini berbentuk contoh kasus bagaimana The Explorer, The Warrior dan The Saint mewujud dalam keseharian kita yang haus ide-ide cemerlang. Kita bisa menyerap inspirasi dari ciri unik ketiga karakter tersebut seperti rasa ingin tahu yang dalam, ketangguhan mempertahankan dan mewujudkan ide-ide kreatif, serta hasrat untuk menarik diri dari dunia untuk menyerap energi kreativitas dari sumber-sumber yang tak terduga.
Buku yang sangat menarik. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan orisinal, namun menginspirasi.  Semoga kita bisa menjadi orang kreatif penuh dengan ide dan gagasan maju,  dengan cara-cara sederhana seperti yang dipraktekkan oleh para penjelajah, kesatria, dan orang-orang suci.

RESENSI BUKU

JUDUL              : Jadilah Kreatif Apapun Masalahnya
PENULIS          : Jubilee Enterprise
PENERBIT       : PT. Elex Media Komputindo
TAHUN            : 2018

Peresensi : Baldwine Honest
Dimuat di haruan Tribun Kaltim, 03 Juni 2018

Cinta Paling Rumit

Resensi Buku

Cinta Paling Rumit



            “Cinta Paling Rumit” adalah buku ketiga belas karya Boy Candra, penulis produktif  dari Sumatra Barat. Melihat judulnya, terpikir akan membaca sebuah cerita novel romatis, dan ternyata dugaan tersebut salah. Buku ini berisikan kumpulan cerpen dengan beragam cerita, yang tidak semua romantis, namun memiliki sisi kerumitan dari cinta dan kerinduan yang universal. Ada cinta kepada orang tua, idealisme, impian, keadilan, dan lainnya. Tergambar kegelisahan penulis pada kondisi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari yang kadang orang susah mengungkapkan.
            Terdapat 23 cerpen, yang satu dengan lainnya tidak ada hubungan cerita sama sekali, sehingga pembaca tidak perlu urut membaca dari depan sampai habis. Malah terkadang pada saat membaca setiap awal cerpen, bingung pada sudut pandang yang dipakai penulis. Kadang bisa terkecoh, apakah yang dibicarakan seorang perempuan atau laki-laki, karena tidak konsisten.
            Cerita pertama adalah sesuai judul “Cinta Palimg Rumit”, tentang  kerumitan sebuah cinta segi empat. Sebenarnya biasa saja, namun cara penulis menyampaikan bisa membawa emosi dari pembaca. Seperti juga cerita kedua “Di Kedai Kopi Cepat saji Ibu Kota itu”, yang membawa perasaan, seolah bisa benar-benar memahami tokoh utama.  Di awali dengan kalimat puitis dan diakhiri pula dengan kalimat puitis. Bercerita tentang patah hati, sahabat baik, dan impian yang harus dikejar.
            Cerita selanjutnya tema mulai bergeser. Ada isu politik, pembela keadilan, kerinduan seorang anak terhadap sosok ibu, balas dendam, kisah cinta dengan hantu, dan yang menarik adalah cerita yang menggambarkan minat baca dan royalti penulis di Indonesia. Sepertinya penulis sangat berkesplorasi dengan tema yang lain dari buku-bukunya sebelumnya.
           Cerpen yang ke Sembilan “Cerita dari Tinur”, walaupun berbalut romantis, sebenarnya mengkritik tentang ketidak pedulian pemerintah pada profesi seorang penulis. Tentang royalti yang tidak seberapa, pajak penulis yang tinggi, pembajakan yang meraja lela, dan aturan yang tidak berpihak pada profesi penulis.  “ Aku bahagia menjadi apa saja. Aku hanya tidak bahagia melihat pemerintah yang tidak memihak kepada orang-orang seperti aku dan penulis lainnya, tetapi berkoar-koar menggerakkan literasi. Kau tahu, mereka ingin orang lebih banyak membaca, bukan supaya lebih banyak penulis….. “ demikian kutipan dari perbincangan di cerpen tersebut. Sangat mewakili perasaan profesi penulis lainnya.
Cerpen demi cerpen dengan tokoh-tokoh yang memiliki sifat beragam, twist ending yang apik, alur yang berkelok-kelok, dan tema yang ditawarkan akan sangat sangat membuat pembaca terpukau. Memang, buku ini tidak melulu tentang romantisme cinta. Ada banyak hal yang dibahas disini. Dan banyak wawasan yang bisa kita dapatkan.

RESENSI BUKU

JUDUL                       : CINTA PALING RUMIT
PENULIS                   : Boy Candra
Penerbit                       :  KataDepan
Cetakan Pertama         : Januari 2018
Ukuran                        : 13 x 19 cm
Jumlah halaman           : 340 halaman
NO ISBN                    : 9786026475961

Peresensi : Baldwine Honest, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 25 Maret 2018



          

Belajar Menurut Potensi Genetik


 Resensi Buku
Belajar Menurut Potensi Genetik


Belajar adalah kewajiban semua kalangan. Belajar akan menuntun kita ke jendela masa depan yang lebih luas. Namun terkadang untuk memulai belajar banyak mengalami kesulitan.  Penyebab kesulitan belajar bagi anak adalah, pertama dari segi faktor internal dan eksternal, dan kedua dari segi tahapan belajar. Faktor internal adalah  kondisi anak itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor lingkungan di sekitar anak. Pada tahapan belajar, ada tiga tahapan penting yang harus diselesaikan agar belajar tidak mengalami kesulitan, yaitu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah belajar.
Lalu bagaimana solusi yang tepat sehingga kesulitan belajar tersebut bisa diatasi ? Salah satunya adalah dengan membaca buku “Cara Belajar Gue Bangeeeettt” ini.  Menjelaskan bahwa kesulitan belajar bisa diatasi apabila kita masing-masing mengenal kecerdasan dan potensi genetik kita dengan konsep STIFIN.  Konsep STIFIN ditemukan oleh Farid Poniman.
Setiap manusia memiliki potensi ibarat permata. Permata dalam diri setiap manusia dibahasakan sebagai konsep Mesin Kecerdasan. Mesin Kecerdasan tersebut meliputi Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting (STIFIN).  Korelasinya dengan belajar adalah, dengan mengetahui potensi genetic anak melalui STIFIN akan bisa memaksimalkan bakat alamiah atau cara belajar yang sesuai. Beda anak, beda mesin kecerdasan dan beda potensi genetic, pasti beda pula cara belajarnya.
Untuk mengetahui cara kerja STIFIN dan bagaimana cara mengetahui mesin kecerdasan bagi anak, langkah konkretnya adalah dengan melaksanakan Test STIFIN. Test STIFIN adalah test yang dilakukan dengan cara men-scan kesepuluh jari dengan waktu yang tidak lama. Selain Mesin Kecerdasan, kita juga akan mengetahui lapisan dominan otak yang mengemudikan Mesin Kecerdasan, yaitu introvert dan ekstrovert. Sehingga ditemulan Personality atau kepribadian anak.
Buku ini menjelaskan secara detail teori dengan contoh ilustrasi kasus kesulitan belajar anak setiap masing-masing Mesin Kecerdasan dan Potensi Genetik sehingga mudah diaplikasikan dan efektif, Salah satu contoh, untuk membangun persiapan bagi kita atau anak kita yang memiliki Mesib Kecerdasan Sensing akan berbeda cara aplikasinya pada Mesin Kecerdasan Thinking, Feeling, Intuiting dan Insting. Maka aplikasinya harus disesuaikan pada Mesin Kecerdasan dan Potensi Genetik sehingga memudahkan dan menghasilkan yang terbaik.

RESENSI BUKU

JUDUL  : Cara Belajar Gue Bangeeeettt
PENULIS          : Ibay Toyyibah, M.Pd
PENERBIT       : PT Elex Media Komputindo
ISBN                 : 978-602-04-4759-7
Cetakan Kedua Februari 2018