Resensi Buku
Cinta Paling Rumit
“Cinta Paling
Rumit” adalah buku ketiga belas karya Boy Candra, penulis produktif dari Sumatra Barat. Melihat judulnya,
terpikir akan membaca sebuah cerita novel romatis, dan ternyata dugaan tersebut
salah. Buku ini berisikan kumpulan cerpen dengan beragam cerita, yang tidak
semua romantis, namun memiliki sisi kerumitan dari cinta dan kerinduan yang
universal. Ada cinta kepada orang tua, idealisme, impian, keadilan, dan
lainnya. Tergambar kegelisahan penulis pada kondisi yang terjadi di dalam
kehidupan sehari-hari yang kadang orang susah mengungkapkan.
Terdapat 23 cerpen, yang satu dengan
lainnya tidak ada hubungan cerita sama sekali, sehingga pembaca tidak perlu
urut membaca dari depan sampai habis. Malah terkadang pada saat membaca setiap
awal cerpen, bingung pada sudut pandang yang dipakai penulis. Kadang bisa
terkecoh, apakah yang dibicarakan seorang perempuan atau laki-laki, karena
tidak konsisten.
Cerita pertama adalah sesuai judul
“Cinta Palimg Rumit”, tentang kerumitan
sebuah cinta segi empat. Sebenarnya biasa saja, namun cara penulis menyampaikan
bisa membawa emosi dari pembaca. Seperti juga cerita kedua “Di Kedai Kopi Cepat
saji Ibu Kota itu”, yang membawa perasaan, seolah bisa benar-benar memahami
tokoh utama. Di awali dengan kalimat
puitis dan diakhiri pula dengan kalimat puitis. Bercerita tentang patah hati,
sahabat baik, dan impian yang harus dikejar.
Cerita selanjutnya tema mulai
bergeser. Ada isu politik, pembela keadilan, kerinduan seorang anak terhadap
sosok ibu, balas dendam, kisah cinta dengan hantu, dan yang menarik adalah
cerita yang menggambarkan minat baca dan royalti penulis di Indonesia.
Sepertinya penulis sangat berkesplorasi dengan tema yang lain dari buku-bukunya
sebelumnya.
Cerpen
yang ke Sembilan “Cerita dari Tinur”, walaupun berbalut romantis, sebenarnya
mengkritik tentang ketidak pedulian pemerintah pada profesi seorang penulis.
Tentang royalti yang tidak seberapa, pajak penulis yang tinggi, pembajakan yang
meraja lela, dan aturan yang tidak berpihak pada profesi penulis. “ Aku bahagia menjadi apa saja. Aku hanya
tidak bahagia melihat pemerintah yang tidak memihak kepada orang-orang seperti
aku dan penulis lainnya, tetapi berkoar-koar menggerakkan literasi. Kau tahu,
mereka ingin orang lebih banyak membaca, bukan supaya lebih banyak penulis….. “
demikian kutipan dari perbincangan di cerpen tersebut. Sangat mewakili perasaan
profesi penulis lainnya.
Cerpen demi cerpen dengan tokoh-tokoh
yang memiliki sifat beragam, twist ending yang apik, alur yang berkelok-kelok,
dan tema yang ditawarkan akan sangat sangat membuat pembaca terpukau. Memang,
buku ini tidak melulu tentang romantisme cinta. Ada banyak hal yang dibahas
disini. Dan banyak wawasan yang bisa kita dapatkan.
RESENSI
BUKU
JUDUL : CINTA PALING RUMIT
PENULIS : Boy Candra
Penerbit : KataDepan
Cetakan
Pertama : Januari 2018
Ukuran : 13 x 19 cm
Jumlah halaman : 340 halaman
NO ISBN : 9786026475961
Ukuran : 13 x 19 cm
Jumlah halaman : 340 halaman
NO ISBN : 9786026475961
Peresensi : Baldwine Honest, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 25 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar