Selasa, 11 September 2018

Cinta Paling Rumit

Resensi Buku

Cinta Paling Rumit



            “Cinta Paling Rumit” adalah buku ketiga belas karya Boy Candra, penulis produktif  dari Sumatra Barat. Melihat judulnya, terpikir akan membaca sebuah cerita novel romatis, dan ternyata dugaan tersebut salah. Buku ini berisikan kumpulan cerpen dengan beragam cerita, yang tidak semua romantis, namun memiliki sisi kerumitan dari cinta dan kerinduan yang universal. Ada cinta kepada orang tua, idealisme, impian, keadilan, dan lainnya. Tergambar kegelisahan penulis pada kondisi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari yang kadang orang susah mengungkapkan.
            Terdapat 23 cerpen, yang satu dengan lainnya tidak ada hubungan cerita sama sekali, sehingga pembaca tidak perlu urut membaca dari depan sampai habis. Malah terkadang pada saat membaca setiap awal cerpen, bingung pada sudut pandang yang dipakai penulis. Kadang bisa terkecoh, apakah yang dibicarakan seorang perempuan atau laki-laki, karena tidak konsisten.
            Cerita pertama adalah sesuai judul “Cinta Palimg Rumit”, tentang  kerumitan sebuah cinta segi empat. Sebenarnya biasa saja, namun cara penulis menyampaikan bisa membawa emosi dari pembaca. Seperti juga cerita kedua “Di Kedai Kopi Cepat saji Ibu Kota itu”, yang membawa perasaan, seolah bisa benar-benar memahami tokoh utama.  Di awali dengan kalimat puitis dan diakhiri pula dengan kalimat puitis. Bercerita tentang patah hati, sahabat baik, dan impian yang harus dikejar.
            Cerita selanjutnya tema mulai bergeser. Ada isu politik, pembela keadilan, kerinduan seorang anak terhadap sosok ibu, balas dendam, kisah cinta dengan hantu, dan yang menarik adalah cerita yang menggambarkan minat baca dan royalti penulis di Indonesia. Sepertinya penulis sangat berkesplorasi dengan tema yang lain dari buku-bukunya sebelumnya.
           Cerpen yang ke Sembilan “Cerita dari Tinur”, walaupun berbalut romantis, sebenarnya mengkritik tentang ketidak pedulian pemerintah pada profesi seorang penulis. Tentang royalti yang tidak seberapa, pajak penulis yang tinggi, pembajakan yang meraja lela, dan aturan yang tidak berpihak pada profesi penulis.  “ Aku bahagia menjadi apa saja. Aku hanya tidak bahagia melihat pemerintah yang tidak memihak kepada orang-orang seperti aku dan penulis lainnya, tetapi berkoar-koar menggerakkan literasi. Kau tahu, mereka ingin orang lebih banyak membaca, bukan supaya lebih banyak penulis….. “ demikian kutipan dari perbincangan di cerpen tersebut. Sangat mewakili perasaan profesi penulis lainnya.
Cerpen demi cerpen dengan tokoh-tokoh yang memiliki sifat beragam, twist ending yang apik, alur yang berkelok-kelok, dan tema yang ditawarkan akan sangat sangat membuat pembaca terpukau. Memang, buku ini tidak melulu tentang romantisme cinta. Ada banyak hal yang dibahas disini. Dan banyak wawasan yang bisa kita dapatkan.

RESENSI BUKU

JUDUL                       : CINTA PALING RUMIT
PENULIS                   : Boy Candra
Penerbit                       :  KataDepan
Cetakan Pertama         : Januari 2018
Ukuran                        : 13 x 19 cm
Jumlah halaman           : 340 halaman
NO ISBN                    : 9786026475961

Peresensi : Baldwine Honest, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 25 Maret 2018



          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar