Minggu, 01 Juli 2018

MAKNA KEHIDUPAN DALAM 20 KISAH

RESENSI BUKU


             Manusia terkadang kurang berkenan apabila dinasehati atau diingatkan orang lain secara lisan. Namun, melalui sebuah kisah atau cerita, nasehat itu bisa dibingkai dengan menarik, tanpa terlalu mencolok. Melalui cerita, selalu ada pelajaran yang disampaikan tanpa guru, tanpa merasa sedang dinasehati, dan tetap tenang tanpa khawatir dinilai.  Itulah, mengapa buku ini tercipta oleh sang penulis, Fiani Gee.
            Fiani Gee, nama pena dari Afiani Intan Rejeki, penulis kreatif dari Balikpapan ini, memang benar-benar piawai memainkan kata-kata penuh makna dalam 20 kisah sederhana di buku ini. Buku yang berisi penggalan renungan dari perisitiwa sehari-hari, maupun melalui makna dari kejadian-kejadian di alam semesta. Dalam kata pengantarnya, Fiani menuliskan “ Semesta, layaknya buku raksasa yang senantiasa terbuka. Indera kan menangkap semua sebagai bacaan luar biasa. Hati pula menikmati aksara yang terukir di maya pada. Pelajaran sungguh bertebaran tanpa batas mulai dari hamparan karpet bumi, hingga setinggi atap langit. Kisah-kisah ini tertulis setelah aku membaca semesta”.
            Dan memang, 20 kisah di buku ini, yang terdiri dari 10  Mutiara Cerpen Hikmah, dan 10 Permata Dialog Alam, merupakan kisah sederhana sehari-hari , yang akan mengingatkan kita untuk mengambil hikmahnya. Disetiap akhir cerita, ada pesan mutiara dari sang penulis yang bisa kita renungkan.
            Seperti dalam kisah “Tiga Gelas Minuman” di halaman 16. Diceritakan 3 pekerja proyek yang sedang memesan minuman, Segelas air putih, teh, dan kopi. Saat dihidangkan, lewatlah sebuah truk dengan debu beterbangan sehingga mengotori 3 gelas tadi. Di gelas berisi air putih, kotoran tampak terlihat, sementara di gelas berisi teh, tidak begitu terlihat, dan di gelas kopi, kotoran sama sekali tidak terlihat. Itu diumpamakan dengan Hati. Hati yang sehat seperti air putih, bisa dengan jelas melihat kesalahan. Hati yang sakit dalam kondisi keruh, kesulitan membedakan salah dan benar. Dan Kopi seperti hati yang mati, tidak bisa dan tidak peduli  hal yang benar dan yang salah. Di akhir kisah, Fiani menuliskan : “Teman, mari menjaga hati. Karena itulah yang membuat kita berharga didunia dan bernilai di akhirat”.
            Di 10 Permata Dialog Alam, adalah kisah-kisah dialog diantara komponen-komponen alam semesta. Dialog antara pohon, bunga, kupu-kupu, air, matahari, bulan, bintang, langit, dan lainnya. Menceritakan tentang persahabatan, kasih sayang, rasa syukur, kebaikan, dan kebahagiaan. 
            Dalam kisah “Langit yang Tercerahkan” di halaman 77, ada dialog antara langit, matahari, dan bulan. Bahwa tanpa perlu merasa iri dengan satu dan lainnya, karena masing-masing punya manfaat yang berbeda. “Teman, ada suara yang kan terus menyeru kita. Telinga hati yang jernih akan sanggup mendengarnya. Kebermanfaatan adalah tanda keberadaan kita. Teruslah memberi celupan-celupan kecil” Tulis Fiani di akhir kisah.
            Buku yang sangat menarik untuk dibaca. Sederhana, namun penuh makna. Seorang Fiani yang begitu semangat menulis, untuk menuliskan semangat.


RESENSI BUKU :

JUDUL           : UNTUK SEORANG TEMAN
PENULIS       : FIANI GEE
PENERBIT     : INTIMEDIA

UKURAN BUKU      : 12 x 18 cm, HALAMAN. i – x ; 1 -90 

HUJAN DAN KENANGAN

RESENSI BUKU


             Hal pertama yang membuat buku ini menarik untuk dibaca adalah dari judul, gambar cover, dan puisi yang ada di sampul belakang buku. Sangat unik dan puistis.   “Remember Rain, Selalu ada kisah di setiap tetesannya” demikian judul novel dari penulis muda asal Lampung, Jihan Nur Pratiwi. Gambar gadis  memegang payung sambil menatap hujan, tampak di sampul depan, seolah berkata lewat puisi 4 bait yang ada di belakang sampul. “…. Aku tergabung dalam tetesan hujan itu. Meresapi hatimu yang tak pernah kumiliki. Aku ada di sini. Kita di sini di hujan yang berbeda…”
            Novel ini menceritakan tentang cerita roman remaja biasa, cerita anak SMA yang berlokasi di Jakarta. Amat sangat biasa, dengan tokoh utama Kennia Arlin, anak kelas 1 SMA  dan Desbilo, kakak kelasnya Ketua MPK yang ganteng, namun galak.
 Keduanya bertemu secara tidak sengaja di saat Kennia menunggu temannya Belinda belanja. Motor Bilo menyerempet tas belanjaan Ken, dan karena marah Ken menampar Bilo, kemudian lari.  Saat di sekolah, barulah Ken tahu kalau cowok yang menyerempet motor itu adalah kakak kelasnya. Bilo yang  awalnya masih marah ke Ken, lama kelamaan kemudian jatuh cinta. Namun Bilo sudah punya pacar, Rania, anak kelas 2 yang cantik namun judes. Menurut Bilo, dia harus jadian sama Rania karena  membalas jasa Rania yang telah menolongnya waktu kecil. Di akhir cerita, ternyata Bilo baru tahu bahwa anak yang menolongnya waktu kecil bukan Rania, namun Kennia, terbukti dari gelang yang ditemukan Bilo waktu kecil tertanda nama Kennia.  Cerita yang sederhana dan bisa ditebak. Gaya bahasanyapun a la remaja, karena penulisnya yang masih remaja.
Yang menjadi kekuatan adalah kemampuan  penulis mendeskripsikan keadaan di sekelilingnya. Juga saat menceritakan bahwa dalam hujan ada kenangan-kenangan yang tak terlupakan.
Buku ini boleh saja dibaca siapa saja, terutama remaja, walaupun ada beberapa hal yang tidak masuk akal, dan tidak boleh ditiru, misalnya tentang membolos. Kalau  sekedar untuk menambah wawasan, kosa kata maupun mengisi waktu luang, tidak ada salahnya membaca buku novel sederhana ini.

Penulis       : Jihan Nur Pratiwi
Penerbit     : Euthenia, Jakarta
Cetakan     : 2015
ISBN          : 978-602-1010-44-0
Halaman     : 198 halaman


RECTOVERSO : CINTA YANG TAK TERUCAP

RESENSI BUKU



             Definisi Cinta sangat beragam. Ada beberapa pendapat mengatakan bahwa Cinta, bukan berarti harus memiliki. Cinta itu sesuatu yang rumit, sesuatu yang tidak mudah dipahami. Cinta adalah tentang menemukan muara yang membuat diri kita merasa nyaman berada di sana. Menemukan jalan pulang. Jalan menuju tempat yang membuat kita berada di tempat yang paling nyaman.
            Dewi Lestari, atau akrab dipanggil Dee, menuangkan dengan manis tentang kisah cinta yang tidak sempat tersampaikan dalam 11 Cerita pendek, dan 11 lagu di buku Rectoverso ini. Rectoverso di ambil dari bahasa yunani, yang berarti dua image yang saling bercermin. Pengistilahan dua image  yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Hal ini ditunjukkan oleh Dee dengan cara menyatukan sebuah cerita dan musik seperti buku dan lagunya,  keduanya saling menggambarkan isinya. Rectoverso mungkin hanya menuliskan kisah-kisah sederhana, tapi kesederhanaan itulah yang membuatnya tidak berjarak dengan para pembacanya.
            Sebelas cerita yang manis disajikan dalam bahasa puistis, penuh kedalaman makna, tanpa terkesan cengeng, justru terkesan penuh nuansa romantis.  Dee terlalu jenius dalam memainkan imajinasinya. Atmosfir penuh perasaan cinta, sangat terasa selama membaca buku ini.  Banyak cara untuk mencintai, walaupun tanpa perlu ada kata yang terucap. Seperti dalam cerita “ Hanya Isyarat” di halaman 52 : “ Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata, sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat, sehalus udara, langit awan atau hujan”.
            Atau dalam cerita “Aku Ada”, di halaman 39 :  “Bahasa yang kutahu kini adalah perasaan. Cinta adalah aku, cinta adalah engkau, cinta adalah dia, dan cinta tak pernah mati. Sekalipun jasadku sudah “.  Dalam Cerpen “Peluk”, halaman 60 :Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi”.
Dalam “Firasat”, ada makna yang dalam, bahwa alam terkadang memberikan sebuah tanda yang kita tidak menyadarinya ( halaman 106 )  : "Saat kepala kita sibuk berencana dan melamun tak karuan, hati kita bicara dengan alam, dengan malaikat, dengan hati-hati lain. Petunjuk dan tuntunan hidup tersedia di mana-mana. Hanya saja kita tidak terlatih untuk membacanya". Atau dalam Cerpen “Tidur”, halaman 147 : “Terkadang orang lupa, kebahagiaan yang terlampau memuncak akhirnya bisa melumpuhkan”.
Bagian menarik dari buku rectoverso ini adalah: judulnya yang "berkelas", cover yang ekslusif,  dan  halaman-halamannya yang dihiasi dengan foto artistik dan puitis.
Sebagai buku, Rectoverso berhasil menjadi bestseller. Pada tahun 2013, Keana Production melansir film omnibus berjudul Rectoverso : Cinta yang Tak Terucap,  yang mengangkat lima kisah dari sebelas cerpen dalam buku Rectoverso. Cinta memang kadang tak terucap, tapi percaya, cinta itu ada….

 JUDUL  BUKU         : RECTOVERSO
PENULIS                   : DEE / DEWI LESTARI
PENERBIT                 :  PT. BENTANG PUSTAKA  2013
Jumlah Halaman          :  174 halaman

CINDERELLA SYNDROME

Resensi Buku


Sebagian besar dari kita pasti mengenal dongeng Putri Cinderella. Seorang putri, yang hidup bersama ibu tiri dan saudara tirinya yang jahat. Dalam suatu pesta istana, sang pangeran jatuh hati pada Cinderella, namun Cinderella harus terburu-buru pergi, sehingga satu sepatu kacanya tertinggal. Setelah dicari keseluruh negri, akhirnya Pangeran menemukan Cinderella, dan merekapun menikah dan hidup bahagia. Didalam dongeng ini terlihat, bahwa seorang perempuan, hidupnya bisa terselamatkan dan lebih baik karena datangnya penolong, seorang pangeran.
            Sebagian perempuan, kadang terjebak pada perangkap psikhologis bahwa mereka akan selamat dalam menjalani kehidupan ini jika memiliki pelindung sejati, yaitu seorang laki-laki. Inilah yang dinamakan dengan Cinderella Syndrome.
            Novel ini mengangkat permasalahan tiga tokoh perempuan, yang memilik karakter berbeda. Tokoh pertama bernama Erika, yang beranggapan dapat hidup sendiri tanpa adanya laki-laki. Menurut Erika, kehidupan pernikahan sangatlah sulit dan ia ingin bebas seumur hidupnya. Tokoh kedua bernama Violet, seorang penulis yang tidak mandiri, bersikap manja dan takut menjalani sesuatu sendirian. Tokoh ketiga adalah Annisa yang sederhana, pasrah dengan keadaannya saat ini. Seorang guru TK yang selalu memimpikan menikah dengan lelaki mapan, yang bisa mengeluarkannya dari situasi paling tidak menyenangkan dalam hidupnya.  Permasalahan ketiganya sama : belum memiliki pasangan di usia mereka yang lebih dari 25 tahun. Pernikahan merupakan dilema bagi mereka. Dengan masalahnya masing-masing, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa seorang perempuan dituntut untuk memiliki pendamping hidup. Awalnya mereka meniru jejak Cinderella, menunggu pangeran datang dan hidup bahagia selamanya. Namun, hidup tidak seindah dongeng, perempuanpun bisa memilih jalan hidupnya.
            Novel ini ditulis oleh Leyla Hana, nama pena dari Leyla Imtichahah. Penulis meramu cerita dengan bagus, alur cerita dan bahasa yang menarik, dan terasa karakter yang berbeda dari masing-masing tokoh. Yang bisa kita jadikan pelajaran dari buku ini adalah, menyadarkan para pembacanya untuk tidak terjebak dalam Cinderella syndrom. Karena kita bukan Cinderella.

RESENSI  BUKU :
JUDUL BUKU          : CINDERELLA  SYNDROME
PENULIS                   : LEYLA HANA
PENERBIT                 : SALSABILLA PUSTAKA

Jumlah halaman           : 240 halaman, 13,5 x 20,5 cm