Manusia
terkadang kurang berkenan apabila dinasehati atau diingatkan orang lain secara
lisan. Namun, melalui sebuah kisah atau cerita, nasehat itu bisa dibingkai
dengan menarik, tanpa terlalu mencolok. Melalui cerita, selalu ada pelajaran
yang disampaikan tanpa guru, tanpa merasa sedang dinasehati, dan tetap tenang
tanpa khawatir dinilai. Itulah, mengapa
buku ini tercipta oleh sang penulis, Fiani Gee.
Fiani Gee, nama pena dari Afiani
Intan Rejeki, penulis kreatif dari Balikpapan ini, memang benar-benar piawai
memainkan kata-kata penuh makna dalam 20 kisah sederhana di buku ini. Buku yang
berisi penggalan renungan dari perisitiwa sehari-hari, maupun melalui makna
dari kejadian-kejadian di alam semesta. Dalam kata pengantarnya, Fiani
menuliskan “ Semesta, layaknya buku raksasa yang senantiasa terbuka. Indera kan
menangkap semua sebagai bacaan luar biasa. Hati pula menikmati aksara yang
terukir di maya pada. Pelajaran sungguh bertebaran tanpa batas mulai dari
hamparan karpet bumi, hingga setinggi atap langit. Kisah-kisah ini tertulis
setelah aku membaca semesta”.
Dan memang, 20 kisah di buku ini,
yang terdiri dari 10 Mutiara Cerpen
Hikmah, dan 10 Permata Dialog Alam, merupakan kisah sederhana sehari-hari , yang
akan mengingatkan kita untuk mengambil hikmahnya. Disetiap akhir cerita, ada
pesan mutiara dari sang penulis yang bisa kita renungkan.
Seperti dalam kisah “Tiga Gelas Minuman”
di halaman 16. Diceritakan 3 pekerja proyek yang sedang memesan minuman,
Segelas air putih, teh, dan kopi. Saat dihidangkan, lewatlah sebuah truk dengan
debu beterbangan sehingga mengotori 3 gelas tadi. Di gelas berisi air putih,
kotoran tampak terlihat, sementara di gelas berisi teh, tidak begitu terlihat,
dan di gelas kopi, kotoran sama sekali tidak terlihat. Itu diumpamakan dengan
Hati. Hati yang sehat seperti air putih, bisa dengan jelas melihat kesalahan.
Hati yang sakit dalam kondisi keruh, kesulitan membedakan salah dan benar. Dan
Kopi seperti hati yang mati, tidak bisa dan tidak peduli hal yang benar dan yang salah. Di akhir
kisah, Fiani menuliskan : “Teman, mari menjaga hati. Karena itulah yang membuat
kita berharga didunia dan bernilai di akhirat”.
Di 10 Permata Dialog Alam, adalah
kisah-kisah dialog diantara komponen-komponen alam semesta. Dialog antara
pohon, bunga, kupu-kupu, air, matahari, bulan, bintang, langit, dan lainnya.
Menceritakan tentang persahabatan, kasih sayang, rasa syukur, kebaikan, dan
kebahagiaan.
Dalam kisah “Langit yang Tercerahkan”
di halaman 77, ada dialog antara langit, matahari, dan bulan. Bahwa tanpa perlu
merasa iri dengan satu dan lainnya, karena masing-masing punya manfaat yang
berbeda. “Teman, ada suara yang kan terus menyeru kita. Telinga hati yang
jernih akan sanggup mendengarnya. Kebermanfaatan adalah tanda keberadaan kita.
Teruslah memberi celupan-celupan kecil” Tulis Fiani di akhir kisah.
Buku yang sangat menarik untuk
dibaca. Sederhana, namun penuh makna. Seorang Fiani yang begitu semangat
menulis, untuk menuliskan semangat.
RESENSI
BUKU :
JUDUL : UNTUK SEORANG TEMAN
PENULIS : FIANI GEE
PENERBIT : INTIMEDIA
UKURAN
BUKU : 12 x 18 cm, HALAMAN. i – x ; 1
-90