Jumat, 20 Juli 2018

RUSIA DALAM KARYA SASTRA

 RESENSI BUKU 

            Belajar tentang sastra itu menarik. Bukan hanya tentang kesusastraan Indonesia, namun juga kesusastraan negara lain. Contohnya, Rusia. Buku “Antologi Cerpen RUSIA”  bisa merepresentasikan perkembangan kesusastraan di Rusia dan juga kondisi masyarakatnya, mulai awal abad XIX hingga masa Perang Dunia I dan masa Revolusi. Antologi cerpen ini kumpulan  dari 10 penulis Rusia yaitu Pushkin, Gogol, Tolstoy, Korolenko, Chekov, Chirikov, Andreyev, Kuprin, Gorky dan Sologub.  
            Beragam perspektif dan gaya, mulai dari Pushkin yang romantic, Gogol dengan tragedinya, Tolstoy yang bijak, Chekov yang penuh satir jenaka nan pahit, Korolenko yang sentimental, hingga Gorky yang realis, kesemuanya menunjukkan dalamnya pemahaman, simpati, dan kepekaan mereka terhadap jiwa dan karakter orang Rusia.
            Buku ini diawali dengan kisah terkenal berjudul “Sang Ratu Sekop” (The Queen of Spader), salah satu cerita pendek terbaik Pushkin, seorang penyair dan prosais terbesar Rusia (1799-1837). Cerita ini menjadi mutiara kesusastraan romantic Rusia, yang penuh imajinasi. Latar belakangnya sangat realistis, menggambarkan kehidupan nyata masyarakat kelas menengah di bawah Alexander I.
            Kisah selanjutnya adalah dari Nikolai Gogol (1809-1852) dengan judul “Mantel Kematian: (The Cloacks)  yang menggambarkan tragedy keprihatinan orang Rusia yang dihancurkan oleh campur tangan kekuasaan Tsar. Tokoh utama kisah ini adalah pegawai pemerintah tingkat rendahan, yang kehilangan seluruh kepribadiannya dibawah kekuasaan tirani rezim birokratis yang begitu berkuasa dan tidak berperikemanusiaan. Namun tulisan Tolstoy (1828-1910)  dalam Cerpennya “Si Tua Korney Vasiliev” lebih melihat segalanya baik dan sangat bijaksana.
            Diantara para penulis tersebut, yang sangat ramah dan sentimental adalah Vladimir Korolenko. Dalam kisahnya di buku ini “Gemerisik Suara Hitan “ (The Musmuring Forest) adalah kisah yang paling indah. Alam semesta dan eksistensi penuh dengan keselarasan.
            Situasi, tipe, subyek ruang digambarkan para penulis di buku ini sekarang hanya merupakan bayangan masa lalu yang sirna oleh Revolusi Rusia. Meskipun demikian, karya mereka tetap ada sepanjang masa.


            DATA BUKU :

JUDUL           : ANTOLOGI CERPEN RUSIA
Pushkin, Gogol, Tolstoy, Korolenko, Chekov, Chirikov, Andreyev, Kuprin, Gorky dan Sologub.

Diterjemahkan dari Buku : Russian Short Stories,     
Penerjemah : Toni Setiawan
Penerbit       : Narasi - Pustaka Promothea
Cetakan kedua, 2017

Peresensi     : Baldwine Honest Gunarto
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 17 Desember 2017




ORANGTUA SEKALIGUS SAHABAT BAGI REMAJA

   RESENSI BUKU

        

              Mempunyai anak yang sudah remaja, tentu saja berbeda saat mereka masih kecil. Memang tak terasa waktu berlalu begitu cepat, anak-anak kita yang beranjak remaja perlahan tampak berubah. Tak hanya berubah fisiknya, tetapi juga karakternya. Yang tadinya senang bercerita, tiba-tiba memiliki rahasia sendiri. Yang dulunya selalu mengikuti orangtuanya kemanapun, kini lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
            Usia remaja adalah saatnya anak mencari jati diri. Lalu, bagaimanakah cara orang tua membimbing remaja, agar mereka bisa menjadi manusia dewasa yang tangguh dan bertanggung jawab?  Beberapa jawabannnya bisa kita temukan di Buku Ayah Edy, yang berjudul “ AYAH EDI MENJAWAB PROBLEMATIKA ORANGTUA ABG &  REMAJA”
            Buku berisikan problematika seputar remaja, yang biasa terjadi di keluarga yang mempunyai anak remaja. Disusun dengan metode Tanya Jawab (curhat dan solusi), dibagi tujuh Bagian, berupa contoh-contoh kasus dan dijawab oleh Ayah Edy dengan bijaksana.
            Bagian pertama membahas tentang Remaja dan Gadget. Tidak bisa dihindari, remaja tidak bisa lepas dan gadget dan media sosial. Peran orangtua adalah, menjadi sahabat anak, sehingga anak bisa terbuka apapun yang mereka alami. Membuat larangan yang keras justru malah membuat anak rajin melanggar saat  tidak bersama orang tua. Ada kasus menarik di Bab ini, yaitu saat anak memblokir akun orangtuanya di media sosial, karena terlalu seringnya orangtua berkomentar tentang aktivitas anak, di akun mereka, sehingga mereka menjadi bahan olokan teman-temannya, dengan sebutan “anak mami”. Menjadi orangtua dari renmaja memang harus menghargai jati diri mereka. 
            Bagian kedua adalah tentang Remaja, Sekolah, dan Aktivitas. Disini dibahas betapa pentingnya orangtua mengetahui bakat dan minat anak, sehingga tahu akan kemana mereka kelak. Tidak perlu terlalu menuntut anak bisa berprestasi di segala bidang. “Terapkan pola edukasi membangun kesadaran daripada pola edukasi “awas” yang tidak efektif”, nasehat Ayah Edy,
            Bagia ketiga adalah tentang Remaja dan Interaksi Sosial. Orangtua harus memahami, bahwa mereka sudah mempunyai komunitas dan sahabat. Ikut arisan keluarga, sudah bukan hal yang menarik bagi mereka. Dekatlah dengan anak secara emosional, karena anak yang dekat dengan orangtuanya akan berpiki seratus kali sebelum melakukan sesuatu yang merka tahu akan menyakiti hati orangtuanya.
            Bagian empat membahas Remaja dan Seks. Ini penting juga diketahui. Orangtua perlu memberitahu anak lebih dahulu sebelum teman-temannya memberi informasi yang menyesatkan seputar seks. Selain menjelaskan tentang bagaimana menjauhkan anak dari pergaulan bebas, juga membahas solusi tentang patah hati, pelecehan seksual, remaja pria yang feminin, dan lain-lain.
            Bagian selanjutnya adalah tentang Remaja dan Interaksi dengan Keluarga, Sikap dan Karakter Remaja, terakhir tentang Remaja dan Uang.  Menurut Ayah Edy, rahasia keberhasilan dalam memecahkan berbagai kasus anak dan remaja adalah, ucapkan berulang-ulang kalimat “Ayah/Bunda  mencintaimu apa adanya, nak”. Terus diulang-ulang dalam batin kita sambil mempraktekkannya. Dan seringkali kalimat tersebut memberikan efek yang sangat “ajaib”. Mereka berubah menjadi anak yang lebih tenang, lembut dan sangat kooperatif.
            Buku ini tepat dan mengena untuk dibaca  para orangtua yang memiliki anak remaja, juga para guru SMP dan SMA yang setiap hari bersentuhan dengan dunia remaja. “Tidak ada perilaku anak yang tidak bisa kita ubah, asalkan kita sebagai orangtua juga mau mengubah perilaku dan cara mendidik kita yang buruk”.

RESENSI BUKU :
JUDUL  : AYAH EDY MENJAWAB PROBLEMATIKA ORANGTUA ABG & REMAJA
KARYA : AYAH EDY
PENERBIT : NOURA BOOKS, PT. MIZAN PUBLIKA

Peresensi : Baldwine Honest Gunarto


BELAJAR DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN

Resensi Buku Kancing sang Nenek


             “Universitas Kehidupan” merupakan sebuah sekolah imajinatif, dengan mata kuliah yang beragam.  Diantaranya adalah : Memahami kegagalan, Mengalahkan ego pribadi, Bermimpi tinggi tetapi tetap menginjak bumi, Mencintai pekerjaan yang menjemukan, Tetap tersenyum di depan orang yang menyebalkan, Melihat indahnya senyum sang anak, Menikmati kopi dan koran pagi dengan penuh damai, dan lain-lain. Yang pasti, kita semua tidak pernah lulus ataupun mendapatkan ijazah dari Kampus Kehidupan ini.
            Kisah :Kancing Sang Nenek” dan 52 “Business Wisdom” lainnya  dalam buku ini adalah “Catatan Pinggir” Tanadi Santoso, seorang Business Motivational Speaker,  untuk berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran bisnisnya, yang telah dijalani dengan sukses lebih dari 28 tahun. Kumpulan tulisan ini memberikan pencerahan, teknik berbisnis, dan pemikiran-pemikiran segar yang dapat membuat pembaca tersenyum, terinspirasi, dan berpikir kembali untuk dapat lebih sukses dalam kehidupan, dan bisnisnya.
            “Kancing Sang Nenek” satu cerita dalam buku ini, bercerita tentang seorang nenek yang sedang bingung  mencari kancingnya yang hilang, di sebuah tempat yang terang. Dia meminta tolong kepada anak muda yang lewat untuk ikut membantunya mencari kancing tersebut. Setelah beberapa lama, kancing tersebut tidak ditemukan. Bertanyalah anak muda tersebut kepada nenek, sebenarnya dimana kancing tersebut hilang. Si nenek menjawab, bahwa kancing tersebut sebenarnya hilang dikamar, tetapi karena gelap, jadi nenek mencari diluar, ditempat yang lebih terang. Cerita yang lucu, tetapi banyak makna yang bisa kita ambil. Karena tanpa sadar, dalam kehidupan dan bisnis, terkadang kita bererperilaku sama dengan sang nenek ini Kita terbiasa mencari solusi termudah, yang kelihatan, yang diiklankan, yang diseminarkan, yang dikatakan orang lain, walau sering sekali sebenarnya, persoalannya bukan disana. Kita malas untuk kembali melihat kedalam diri kita, mencari di tempat yang gelap, apa sebenarnya perlu kita lakukan untuk meraih mimpi kita.
            Cerita dalam buku ini sebenarnya kumpulan cerita pendek 3 menitan, oleh Tanadi Santoso, tentang Business Wisdom, yang disiarkan di sebuah radio bisnis di Jakarta, sejak tahun 2002. Pahitnya kegagalan, manisnya sukses, untung ruginya berbisnis, pada akhirnya bukanlah hal yang penting. Kuncinya adalah bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan sepenuh hati dan tidak pernah berhenti belajar.

JUDUL  BUKU         :  KANCING SANG NENEK, BUSINESS WISDOM
PENULIS                   : TANADI SANTOSO
PENERBIT                 : PENA  SEMESTA
CETAKAN PERTAMA, MARET 2014

HALAMAN               : viii + 173 halaman     
Peresensi : Baldwine Honest Gunarto