Minggu, 01 Juli 2018

CINDERELLA SYNDROME

Resensi Buku


Sebagian besar dari kita pasti mengenal dongeng Putri Cinderella. Seorang putri, yang hidup bersama ibu tiri dan saudara tirinya yang jahat. Dalam suatu pesta istana, sang pangeran jatuh hati pada Cinderella, namun Cinderella harus terburu-buru pergi, sehingga satu sepatu kacanya tertinggal. Setelah dicari keseluruh negri, akhirnya Pangeran menemukan Cinderella, dan merekapun menikah dan hidup bahagia. Didalam dongeng ini terlihat, bahwa seorang perempuan, hidupnya bisa terselamatkan dan lebih baik karena datangnya penolong, seorang pangeran.
            Sebagian perempuan, kadang terjebak pada perangkap psikhologis bahwa mereka akan selamat dalam menjalani kehidupan ini jika memiliki pelindung sejati, yaitu seorang laki-laki. Inilah yang dinamakan dengan Cinderella Syndrome.
            Novel ini mengangkat permasalahan tiga tokoh perempuan, yang memilik karakter berbeda. Tokoh pertama bernama Erika, yang beranggapan dapat hidup sendiri tanpa adanya laki-laki. Menurut Erika, kehidupan pernikahan sangatlah sulit dan ia ingin bebas seumur hidupnya. Tokoh kedua bernama Violet, seorang penulis yang tidak mandiri, bersikap manja dan takut menjalani sesuatu sendirian. Tokoh ketiga adalah Annisa yang sederhana, pasrah dengan keadaannya saat ini. Seorang guru TK yang selalu memimpikan menikah dengan lelaki mapan, yang bisa mengeluarkannya dari situasi paling tidak menyenangkan dalam hidupnya.  Permasalahan ketiganya sama : belum memiliki pasangan di usia mereka yang lebih dari 25 tahun. Pernikahan merupakan dilema bagi mereka. Dengan masalahnya masing-masing, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa seorang perempuan dituntut untuk memiliki pendamping hidup. Awalnya mereka meniru jejak Cinderella, menunggu pangeran datang dan hidup bahagia selamanya. Namun, hidup tidak seindah dongeng, perempuanpun bisa memilih jalan hidupnya.
            Novel ini ditulis oleh Leyla Hana, nama pena dari Leyla Imtichahah. Penulis meramu cerita dengan bagus, alur cerita dan bahasa yang menarik, dan terasa karakter yang berbeda dari masing-masing tokoh. Yang bisa kita jadikan pelajaran dari buku ini adalah, menyadarkan para pembacanya untuk tidak terjebak dalam Cinderella syndrom. Karena kita bukan Cinderella.

RESENSI  BUKU :
JUDUL BUKU          : CINDERELLA  SYNDROME
PENULIS                   : LEYLA HANA
PENERBIT                 : SALSABILLA PUSTAKA

Jumlah halaman           : 240 halaman, 13,5 x 20,5 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar